Oleh : Bambang Haryanto
Esai Epistoholica No. 77/Juli 2009
Email : humorliner (at) yahoo.com
Home : Epistoholik Indonesia
Blog yang mengguncang. Anda mengenal Robert Scoble ? Ketika masih bekerja di Microsoft, julukannya adalah sebagai software evangelist. Memang agak berbau-bau keagamaan.
Untuk misinya itu ia mengelola blognya pribadi, Scobleizer, untuk menceritakan opininya terkait seluk-beluk dunia TI, utamanya apa yang terjadi di Microsoft.
Berbeda jauh dibanding pendekatan yang lajim digunakan oleh petugas kehumasan, yang penuh gincu dan polesan, Robert Scoble menampilkan tulisannya dengan sentuhan manusiawi. “Bila saya hanya bilang ‘gunakan produk-produk Microsoft, bla,bla,bla,’ maka saya kehilangan seluruh kemampuan untuk melakukan percakapan (dengan konsumen),” ujarnya dikutip dalam majalah bisnis Fortune, 24/1/2005.
Di kalangan blogger, Robert Scoble sudah ibarat “nabi.” Coba simak ajarannya untuk kaum blogger, yang pertama betapa ia menegaskan sebagai seorang blogger kita harus menjunjung tinggi kebenaran. Tell the truth. The whole truth. Nothing but the truth. If your competitor has a product that's better than yours, link to it. You might as well. We'll find it anyway. Bahkan untuk blog pesaing kita pun, yang produknya lebih unggul daripada milik kita, harus dibuatkan link untuk blog mereka.
Ajaran berikutnya : cepatlah memposting berita mengenai perusahaan Anda, baik berita baik atau pun buruk buruk. Apabila ada seseorang berkata-kata buruk tentang produk Anda ? Buatlah link-nya, sebelum blog lainnya baik yang kedua atau yang ketiga membuat hal yang sama, dan jawablah klaim mereka tersebut semaksimal yang Anda mampu. Buatlah hal yang sama bila mereka memuji Anda.
Semua kiat ini bermanfaat untuk membangun kepercayaan jangka panjang. Trik untuk membangun kepercayaan adalah tampil ke depan. Apabila konsumen mengatakan sesuatu tentang produk Anda dan Anda tidak menjawabnya, rasa ketidakpercayaan mulai menggumpal. Sementara itu bila ada konsumen yang memberikan penilaian baik terhadap produk Anda, mengapa Anda tidak membantu mesin pencari Google untuk menemukan informasi positif tentang Anda tersebut ?
Blokade surat pembaca. Terima kasih, Robert Scoble. Bercermin dari ajaran yang begitu luhur dari “nabi” blog itu saya mengalami kejadian unik. Mungkin karena saya telah mengritik terlalu pedas atau apa, baik di blog ini atau di my note pada akun Facebook saya, sebuah surat kabar telah melakukan blokade. Surat-surat pembaca saya tidak bisa lagi muncul di surat kabar bersangkutan. Seorang teman , sesama pencandu kiprah penulisan surat-surat pembaca, bilang bahwa koran tersebut disebutnya masih bergaya “feodal.”
Tetapi bencana yang saya alami itu bukan apa-apa dibanding yang dialami oleh Pak Khoe Seng Seng dan kawan-kawannya yang pemberani, yang mencari keadilan bersenjatakan surat-surat pembaca !
[Maaf, tulisan ini belum selesai. Harap maklum.]
ee
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
he he he... wah, baru dengar lho saya bahwa ternyata surat kabar bisa memasukkan nama seseorang dan tidak mengijinkan surat pembaca dari orang tersebut untuk ditampilkan.
ReplyDeletesayang sekali ya, sebab kalau ini benar terjadi, fungsi kontrol jadi melemah...
salam,
'dee@rumahkayu.blogdetik.com & daunilalang.blogdetik.com