Oleh : Bambang Haryanto
Esai Epistoholica No. 110/Januari 2011
Email : epistopress (at) gmail.com
Home : Epistoholik Indonesia
"Surat kabar memiliki detak jantung."
Demikian tulis Mark Wolf ketika mengantar koran tempatnya bekerja, Rocky Mountain News, berhenti terbit di tahun 2009.
"Detak jantung ekonomi Rocky memang telah berhenti sekarang ini, tetapi detak jantung jiwanya akan bertahan sepanjang masa, pada orang-orang yang kita tolong, di dada mereka yang kita dorong, pada cerita-cerita yang kita kabarkan dan pada gambar-gambar yang kita sajikan," lanjutnya. Koran Rocky Mountain News itu berhenti terbit di usia 150 tahun.
Gambaran Mark Wolf itu sedikit banyak saya rasakan ketika mendengar kabar pada penghujung tahun lalu bahwa koran Kompas Jawa Tengah tidak bisa kita temui lagi di tahun 2011. Kabar buruk.
Itu kabar menyedihkan. Karena sebagai kaum epistoholik kami bakal kehilangan media untuk berekspresi, untuk beropini, untuk berkiprah menyuarakan keluh kesah atau pun kritik warga negara sebagai bagian dari kehidupan berdemokrasi.
Di bulan Januari 2011 ini detak jantung ekonomi Kompas Jawa Tengah memang telah berhenti. Apakah masih tersisa kenangan dan cerita keteladanan yang bisa digurat dari interaksi antara warga Epistoholik Indonesia, khususnya diri saya, dengan koran satu ini ?
[Kenangan akan berlanjut]
Wonogiri, 31/1/2011
ee
Sunday, January 30, 2011
Kompas Jawa Tengah,Epistoholik Indonesia dan Saya, 2004-2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment