Oleh : Bambang Haryanto
Esai Epistoholica No. 120/November 2011
Email : epistopress (at) gmail.com
Home : Epistoholik Indonesia
Kebetulan yang menarik.
Menyertai Mayor Haristanto ke SMP Negeri 10 Solo (23/11) yang menjadi lokasi monumen cikal bakal penetapan Hari Guru 25 November, saya ketemu rekan yang juga seorang guru.
FX Triyas Hadi Prihantoro.
Mas Triyas adalah seorang guru dengan kualitas langka. Ia seorang penulis kolom bersubyek pendidikan dan kebudayaan. Koran semacam Solopos, Joglo Semar, Suara Merdeka dan bahkan koran nasional Kompas, sering memajang buah pikir pria tampan dan santun asli Ambarawa ini.
Saya pertama mengenalnya sebagai sesama penulis surat pembaca, sesama pegiat komunitas penulis surat pembaca, Epistoholik Indonesia.
Tetapi kota Solo juga mengenalnya sebagai pembicara dan aktivis kebudayaan.
Siang itu ia sedang mengantar muridnya dari SMA St Yosef Solo untuk berlomba menyanyi di aula sekolah itu. Kepadanya kemudian saya berikan buku saya, Komedikus Erektus, dengan harapan agar ia http://www.blogger.com/img/blank.gifjuga tergiur untuk menulis buku.
Bila saya sedang jalan-jalan ke toko buku, seperti di Toko Buku Gunung Agung Jakarta (21/10/2011) yang lalu, saya sering usil mengirim sms kepadanya. Isinya gelitikan bahwa dirinya pantas dan mampu untuk menulis buku.http://www.blogger.com/img/blank.gif
Saya yakin, harapan saya itu akan kesampaian.
Harapan yang sama kini juga saya tujukan kepada bapak dan ibu guru yang hari ini sedang memperingati Hari Guru. Terutama beliau-beliau yang sudah pensiun.
Karena seperti kata begawan digital dari MIT, Nicholas Negroponte, bahwa kaum pensiunan merupakan harta karun kearifan dan pengetahuan dunia yang selama ini terus terbengkalai dan terabaikan !
Wonogiri, 25/11/2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment